Monday, August 29

Selamat Hari Raya Idul Fitri






        Lebaran. Berasal dari kata lebar atau bubar yang berarti selesai, ditambah imbuhan –an yang menunjukkan kegiatan lebar itu sendiri. Jadilah lebaran, yang menandakan selesainya bulan Ramadhan. Biasanya lebaran akan dirayakan habis-habisan hampir di seluruh tempat di Indonesia. Para rantau pulang kandang, para pegawai libur diri, para bajingan alim sehari. Semua orang Islam dari yang beneran Islam, mengaku Islam, ikut-ikutan Islam, sampai yang di KTP-nya Islam semua merayakan hari raya Idul Fitri atau lebaran ini. Yang jadi pertanyaan saya, mengapa perpisahan dari bulan Ramadhan ini dirayakan sedemikian meriah? Tidakkah kita akan merasa rindu dengan bulan Ramadhan?
        Jawabannya tentu bermacam-macam. Tergantung dari strata keimanan masing-masing orang. Ada yang bilang: “Itu artinya kita tidak akan puasa lagi”, atau “Lho yang penting kan dapat THR”, atau “Lebaran saatnya bertemu seluruh anggota keluarga”, hingga ada seorang anak kecil yang polos menjawab: “Cuma lebaran ini kami dapat baju baru” atau sang bapak yang bilang: “Cuma lebaran ini saya dapat membahagiakan anak saya dengan membelikan mereka baju mereka”.
        Lebaran membias jadi beragam makna. Lebaran hari berhentinya puasa, lebaran hari bagi-bagi THR, atau lebaran momen beli baju baru. Yang jelas mau lebaran yang mana pun di Indonesia ya tetap satu yang sama yaitu ketupat opor ayam, atau lontong opor ayam, atau rendang, atau lemang, lho macam-macam begini apanya yang sama. Ya itulah Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
        Kalau mau serius, lebaran itu ya artinya hari yang fitri. Fitri atau fitrah yang artinya suci. Bukan fitri yang cinta-cintaan itu, halah. Setelah puasa sebulan penuh (Insya Allah) Allah membersihkan hati kita sebersih ibarat bayi yang baru lahir. Jadi yang sholat Id, jamaahnya, imamnya, khatibnya itu semua bayi, *plakkk. Jadi kita telah kembali bersih (syarat dan ketentuan berlaku). Tapi jangan seneng dulu. Bersihnya kita itu cuma vertikal sama Allah. Makanya kita perlu membersihkan secara horisontal yaitu dengan cara saling bermaaf-maafan ke sesama, ke orang tua, istri, suami, tetangga, teman, sahabat, pacar, mertua, bos, selingkuhan, dan siapa pun. Dan salinglah bertukar sapa dan berkirim salam. Ucapkanlah selamat hari raya, wong operator seluler aja ngucapin kok.
        Nah setelah Ramadhan ini, kalau kita ikut puasanya sebulan penuh (puasa lho ya, bukan lapar dan haus saja), itu jika ibarat mesin kita telah di-maintenance. Nah bagi yang tidak ikut puasa ya berarti dia tidak ikut di-maintenance. Rugi kan. Tapi Allah Maha Penyayang kok. Kalau kita di-maintenance total, mungkin kalau untuk mereka cuma dikasih pelumas saja. Yang jelas semua dari kita telah siap untuk berjalan sebelas bulan ke depan. Kotor-kotoran lagi, belepotan lagi, dan semoga kita masih dapat berjumpa dengan Ramdhan lagi untuk di-maintenance kembali. Sukur-sukur ketemu lebaran, selain di-maintenance juga bakal dikasih baju baru dan dikasih makan ketupat opor, lontong opor, rendang, dan lemang. Aamiin.

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tinggalkan jejak kawan..

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html