Wednesday, January 4

Circumcision







             Circumsicion. Sunat. Atau bahasa universalnya khitan. Apa sih khitan itu? Jangan berlaga bego dengan pertanyaan itu. Semua orang juga tahu apa khitan itu. Yaitu salah satu yang diwajibkan dalam agama yang juga sangat direkomendasikan oleh dunia kesehatan medis. Jadi, apakah khitan itu? Menurut pengalaman saya, khitan adalah tindakan operasi kecil untuk membuang kelebihan daging di ujung titit, orang Jawa menyebutnya kulup. Makanya jangan heran kalau anak kecil cowok di Jawa dipanggil dengan Lup. Sama seperti kalau di Jakarta dipanggil Tong, pasti tahu dong dari kata apa.
             Oke, kembali ke niat saya semula menulis ini. Terinspirasi dari Bapak saya yang punya hajat mengkhitankan anak ketiganya (yang juga adik kedua saya). Sebenarnya kejadiannya sih udah lama pas tanggal 15-17 Desember kemarin. Tapi berhubung ada urgensi postingan ini, akhirnya baru sempat nulis sekarang deh.
             Ada yang unik jika kamu sunat (lagi) di kota saya. Salah satu dokter sunatnya juga merangkap sebagai Walikota Kota Pekalongan. Jadi bisa dibangga-banggain dong, kan tititnya pernah dipegang-pegang walikota. Dulu saya juga sunat di situ, tapi sayang doi belum jadi walikota.





             Nah, karena mantri sunat seorang walikota pasti sibuk dong mengurusi (bukan meng-kurus-i) rakyat. Niatnya adik saya bakal disunat tanggal 14, tapi tiba-tiba pihak klinik membatalkan sepihak dengan alasan Pak Dokter dinas keluar kota. Akhirnya disepakati eksekusi dilakukan esok paginya tanggal 15. Dan gobloknya adik saya, hari itu dia remidi di sekolahnya. Dimundurin lagi deh jadi tanggal 15 sore.
             Tanggal 15 Desember pukul 17.00 WIB rombongan berangkat ke klinik Pak Dokter. Saya berperan sebagai camera person mengajak kawan saya sebagai photografer, kita jadi semacam pasangan awak studio. Skip. Langsung ke prosesi khitan. Pertama, adik saya naik bed untuk disuntik bius, dilakukan oleh perawat pria. Selesai, keluar, menunggu. Skip. Antrian tiba, adik saya dibawa masuk ke ruang yang berbeda lagi. Naik ke bed dan ditangani oleh dua perawat pria dan wanita. Yang mereka lakukan adalah menelanjangi adik saya, menyiapkan alat operasi, dan tentunya berkutat dengan titit adik saya. Selesai tapi belum disunat, menunggu lagi.
             Nah yang ditunggu-tunggu datang. Pak Walikota, eh Pak Dokter datang. Menghunuskan senjata pada tangannya, yaitu berupa pisau kecil elektrik entah apa namanya. Tangan kanan pegang pisau, tangan kiri menarik ujung kulup. Iris-iris-iris, ngik-ngek-ngik-ngek, dan terpotonglah ujung titit itu. Enak banget ini dokter, kerjaannya cuma masuk, potong, keluar. Saya gak tahu daging kulup itu mau dibawa ke mana, mungkinkah diawetkan?
             Setelah itu prosesi jahit yang dilakukan oleh kedua perawat tadi. Kemudian setelah beberapa saat, tada, selesai. Meh, jelek banget titit adik saya. Tapi enaknya sunat jaman sekarang itu gak diperban, dan udah bisa langsung pakai sempak. Tapi gak sembarang sempak ding. Sempak khusus yang dimodifikasi, bagian depannya ada ruang biar titit gak nempel. Bagian depan itu kalau diamati persis seperti masker yang biasa dipakai pak polisi lalu lintas. Jangan dibandingin muka pak polisi sama titit lho ya. Ntar ditangkap lho kamu.
             Pulang. Kegiatan hari itu selesai, kecuali beberapa tradisi yang dilakukan saat rombongan khitan sampai di rumah. Yaitu rebutan uang koin yang dilempar Mbah Putri saya, lalu pembagian ketan buat orang-orang yang ada di situ. Besoknya tanggal 16 gak ada kegiatan sama sekali. Kecuali belanja-belanja buat kebutuhan ntar pas walimah dan resepsi.
             Skip ke tanggal 17 pagi. Pagi buta sudah harus bangun. Orang dapur ngurusin makanan katering, orang set tenda-sound system ngurusin mikropon, listrik, sama ngatur kursi. Dan saya, menonton orang dapur masak dan orang-orang ngatur kursi. Habis itu mandi, dandan yang rapi (tapi gak pakai makeup), dan siapin camcorder.
             Gak ada yang rame pada walimah. Yang di-shoot cuma orang-orang datang, duduk, ngamplopi yang dikhitan, dan pulang. Tapi ada ceramahnya juga lho. Dan harus direkam. Buset ini benar-benar home-made. Gak pakai tripod, tangan musti pegang camcorder dan di-shoot ke Pak Ustadnya. Ya ampun bisa varises nih lengan. Oke saya terlalu lebay sebagai seorang cowok.
             Skip ke acara resepsi siang harinya. Ini baru lumayan sibuk. Ada pertunjukannya juga. Apalagi kalau bukan organ tunggal, hiburan rakyat, plus dengan biduan bertopengnya. Bukan biduannya yang pakai topeng, tapi makeup-nya itu lho yang naudzubillah. Bedanya hiburan kali ini bukan dangdut, khusus untuk tembang-tembang kenangan. Dan saya harus repot ke sana kemari nge-shoot orang-orang datang, tamu yang dianggap penting, orang makan, orang ngobrol, sampai ke muka biduan-biduan bertopeng itu.
             Resepsi selesai, skip ke acara selanjutnya yaitu sulap dan badut untuk teman-teman adik saya. Sulap dan badut? Anak SD sekarang udah kenal internet, KASKUS, Point Blank, dan bokep, masih saja disuguhi sulap dan badut. Tapi mereka tetap antusias kok. Apalagi selain badut juga ada action figure Shaun the Sheep yang menurut saya kepalanya lebih mirip ikan mas koki.





             Fyuh selesai juga acara seharian ini. Oya, sebelum pada bubar sempet-sempetin dulu foto keluarga. Tugas akhirnya yaitu berkemas-kemas. Orang dapur mengemasi perkakas masak dan alat makan. Orang tenda bongkar tenda. Dan adik saya, menikmati amplopnya. Bapak ibu saya, sama saja, menghitung amplopnya berharap balik modal. Dan saya, menikmati makanan sisa pesta dan mengais tempat amplop berharap ada yang utuh dan tertinggal di sana.



*abaikan orang yang paling kanan




0 komentar:

Post a Comment

Mohon tinggalkan jejak kawan..

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html