Thursday, March 23

Nusantara Sehat bertemu Mutiara Hitam dari Timur

Etika Samudra W. bersama Anak-anak Distrik Tubang Kabupaten Merauke

Usianya baru 22 tahun kala itu ketika dia mengambil keputusan meninggalkan pekerjaan dengan porsi karir yang baik untuk menuju sesuatu yang ia pilih. Ia mempertaruhkan kenyamanan, kemapanan, keserbamudahan dengan pilihan yang ia sadar akan membawa ia kepada tempat yang ia tidak kenal sama sekali. Yang ia tahu hanya satu kepastian bahwa tempat tersebut terletak di ujung-ujung negeri, atau di jantung-jantung pulau, atau di tempat yang luput dari perhatian. Kalau sudah begitu jangan bayangkan ada sesuatu yang menyenangkan di sana, bahkan kita paham kebutuhan dasar manusia belum terpenuhi mutlak semisal kesehatan. Dan oleh alasan itu, dari sekian baris alasan, yang menggugah ia untuk ambil bagian dalam barisan pemuda para pegiat kesehatan untuk menyehatkan nusantara. Karena ujung-ujung negeri itu, jantung-jantung pulau itu, dengan segala isi suku, ras, dan agama penduduknya juga bagian dari nusantara. Ya, kita sebut saja pekerjaan mulia ini adalah Nusantara Sehat yang digawangi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ketika itu hanya ada dua kemungkinan setelah ia memutuskan akan bergabung dengan Nusantara Sehat. Kesatu, ia dinyatakan berkualifikasi secara kriteria dengan beberapa tahap seleksi untuk kemudian menjalankan misi Nusantara Sehat. Kedua, cita-citanya akan diwakili oleh pegiat kesehatan lainnya yang ternyata lebih berkualifikasi daripada dia. Bagi dia, ini bukan kompetisi menentukan siapa yang menang dan kalah, melainkan lomba dalam kebaikan untuk memastikan bahwa penduduk ujung-ujung negeri dan jantung-jantung pulau Indonesia bertemu dengan pemuda yang layak.
Dan niat baik itu ia wujudkan dengan mengikuti tiap tahap seleksinya meskipun dengan itu ia harus meninggalkan pekerjaannya dan menguras sebagian uang tabungannya untuk transportasi udara. Dan pada akhirnya niat baik itu terwujud. Ia dinyatakan satu dari 174 pemuda Indonesia yang dipercayakan untuk mengemban misi menyehatkan nusantara. Dan kemudian setelah dikayakan ilmu dan karakter dengan bekal ini itu jadilah ia bersama seratusan pemuda lainnya tersebut kini mendiami ujung-ujung negeri dan jantung-jantung pulau Indonesia sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Indonesia untuk memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya.
Ujung negeri yang sudah hampir 10 bulan ia tinggali dan mengabdi benar-benar terletak di ujung negeri. Tepatnya di pulau yang berjuluk “Mutiara Hitam dari Timur”, dengan nama kota yang sudah dikenal lewat lagu nasional sejak kanak-kanak: Merauke, wilayah paling timur sekaligus kabupaten terluas di Indonesia. Bayangkan, luas Kabupaten Merauke 68 kali lebih luas dibandingkan Provinsi DKI Jakarta. Tentu bukan pekerjaan mudah bagi kepala daerah untuk mengurus daerah seluas ini. Ditambah stigma kesenjangan pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan Kabupaten Merauke sebagai salah satu kabupaten untuk kategori DTPK (Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan) dan DBK (Daerah Bermasalah Kesehatan).
Betul, sudah hampir 10 bulan ia mengabdikan diri untuk Kabupaten Merauke tepatnya untuk masyarakat Distrik Tubang. Ia tidak sendiri, ia bersama 4 pemuda Nusantara Sehat lainnya dan beberapa tenaga kesehatan serta dokter yang sudah lebih dulu mengabdikan dirinya di sebuah puskesmas di Kampung Yowid, Distrik Tubang. Ngomong-ngomong tentang Kampung Yowid, Distrik Tubang, diperlukan 8 jam perjalanan laut atau 1-2 hari perjalanan roda dua dengan medan jalan yang “aduhai” dari ibukota kabupaten. Ingin lebih cepat? Bisa, dengan pesawat perintis dari ibukota kabupaten ke distrik tetangga, Okaba, dengan tiket seharga pesawat dari Jakarta ke Bali.
Sinyal operator seluler pernah mendiami distrik ini, namun sejak akhir Desember 2016 hingga kini sinyal menghilang entah ke mana. Namun jangan khawatir, listrik ada di sini. Bukan listrik negara, melainkan listrik yang dipacu dari kerja generator. Itu pun tidak 24 jam, hanya ada ketika petang datang dan menjelang tidur.
Bersedia tinggal di Distrik Tubang artinya bersedia meninggalkan kenyamanan, tidak ada SMS, tidak ada telpon apalagi internet dan sosial media. Bersedia mengabdi untuk masyarakat Distrik Tubang artinya bersedia lelah melayani hingga ke jantung kampung dengan medan yang sukar: mengarungi lumpur dan liat sedalam lutut, menaiki “belang” sejenis perahu kayu kecil dengan sungai yang dihuni buaya, konon guratan kayu di ujung “belang” yang pernah ia tumpangi menuju Kampung Wobuyu adalah buah gigitan buaya, atau jika medan sedang tidak bersahabat ketika gelap datang bermalam di tengah hutan merupakan satu-satunya pilihan.
Lantas apa yang ia cari? Gaji yang besar? Percayalah gaji seorang artis yang bermain dalam program “Ethnic Runaway” satu episode saja jauh lebih besar. Yang ia cari adalah jawaban. Jawaban atas tantangan yang ia ciptakan. Jawaban atas rasa penasaran yang haus akan pengalaman. Pembuktian akan kemampuan diri bahwa ia berhasil menemukan dan melihat dari dekat apa yang orang bilang “Mutiara Hitam dari Timur” lengkap dengan kilauan senyum dan cita-cita 99 karat mereka. Mutiara-mutiara yang apabila dirawat dengan baik akan menjadi tak ternilai harganya. Ah di titik ini tiba-tiba sebait lagu “Tanah Papua” oleh penyanyi Edo Kondologit sangat pas di telinga.


Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi.
Seluas tanah sebanyak batu, adalah harta harapan.


Tanah papua tanah leluhur, di sana aku lahir.
Bersama angin bersama daun, aku di besarkan.


Hitam kulit keriting rambut, aku papua.
Hitam kulit keriting rambut, aku papua.
Biar nanti langit terbelah, aku papua

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html